Peran Kepala Sekolah SD Sebagai Edukator – Di dalam perkembangan zaman saat ini, pendidikan memiliki arti yang sangat penting. Segala macam ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi yang dirasakan saat ini adalah salah satu bentuk nyata dari upaya pendidikan yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu, pendidikan dapat dipahami menjadi suatu upaya yang dilakukan seseorang melalui proses belajar guna memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna bagi pengembangan dirinya dan kemajuan peradaban kehidupannya di masa sekarang dan dimasa yang akan datang. Salah satu agenda reformasi di bidang pendidikan adalah pendelegasian kewenangan pengelolaan pendidikan pada pemerintah daerah, menjadimana UU No. 23 tahun 2014.
UU tersebut menyebutkan bahwa yang akan menjadi kewenangan pemerintah daerah tidak sepenuhnya yaitu terbatas pada aspek pembiayaan, sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana. Sementara untuk aspek-aspek menyangkut kurikulum, pemebelajaran, metode dan waktu belajar, buku serta alokasi belanja dan penggunaan anggaran, semuanya menjadi kewenangan sekolah. Oleh sebab itu kepala sekolah dan para guru dituntut bertanggung jawab terhadap kualitas proses dan hasil belajar guna meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Di Indonesia, pendidikan juga memiliki arti penting menjadimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, yang dinyatakan bahwa salah satu tujuan atau cita-cita bangsa Indonesia adalah ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pernyataan tersebut dapat dicermati bahwa sejak dari awal pemerintah Indonesia sudah memprioritaskan kemajuan sumber daya manusia Bangsa Indonesia yang tentunya diwujudkan melalui proses pendidikan. Dalam hal ini, hakikat pendidikan dimaknai menjadi kepuasan secara konseptual terhadap kenyataan kehidupan manusia. Baik disadari maupun tidak disadari manusia telah melaksanakan pendidikan mulai dari keberadaan manusia pada zaman primitif sampai jaman moderen, bahkan selama masih ada kehidupan manusia di dunia, pendidikan akan tetap berlangsung. Menyadari dengan adanya sebuah konsep tersebut menunjukkan bahwa pendidikan menjadi gejala kebudayaan.
Pentingnya Pendidikan yang Bermutu dan Berkualitas
Dalam dunia pendidikan, suatu Pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal, nonformal, dan informal. Mengenai pendidikan formal merupakan suatu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selanjutnya, mengenai pendidikan nonformal yaitu suatu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Kemudian mengenai pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa, pendidikan di Indonesia tidak hanya ditekankan pada kemampuan secara akademik semata.
Namun lebih dari itu pendidikan juga diprioritaskan untuk menciptakan generasi yang memliki spiritual keagamaan, memiliki kepribadian dan kemampuan mengendalikan diri, berakhlak mulia, serta keterampilan yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Sebab upaya peningkatan kualitas lulusan peserta didik, kepala sekolah sangat penting sebab merupakan motor penggerak bagi sumber daya sekolah terutama guruguru dan karyawan sekolah. Pemimpin lembaga pendidikan bersama guru memberi tugas tambahan agar terselenggarakan proses belajar-mengajar dengan baik dan terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Pentingnya Guru dalam Pendidikan di Sekolah
Dalam hal ini, menjadi seseorang yang memperoleh amanah tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut adalah guru yaitu menjadi tenaga pengajar dan pendidik, di sini berarti dalam suatu sekolah seorang kepala sekolah harus memiliki peran menjadi seorang guru yang melaksanakan atau memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi tertentu atau memberikan bimbingan. Selain kepala sekolah, guru juga memiliki peran cukup. Dengan adanya seorang guru sebuagai tenaga pendidik yang menjadi penerang tanpa batas tanpa membedakan siapa yang diteranginya. Namun, pada waktu mengemban amanah menjadi seorang guru, perlu kiranya tampil menjadi sosok profesional.
Sosok yang memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan, sosok yang dapat member contoh teladan dan sosok yang selalu berusaha maju. Guru mempunyai tugas dan kewajiban, mereka tidak hanya mengajar, mendidik dan membimbing murid tetapi juga patut menjadi model dalam pembelajaran sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan. Di sini, guru sangat berperan penting untuk menjadi contoh sekaligus motivator dan inspirator sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan antusias dalam belajar, sehingga hasil belajar yang didapat berdaya guna dan berhasil.
Dalam hal ini, seorang pendidik diharuskan bisa mengkombinasikan antara metode mengajar. Penerapan dan pemanfaatan metode mengajar harus disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan disampaikan, sehingga tercipta suasana belajar yang aktif, dan inovatif. Upaya meningkatkan kualitas kelulusan murid kepala sekolah membuat beberapa kebijakan mulai dari mengadakan les bagi murid terutama bagi mata pelajaran yg di Ujian Nasional, menugaskan seorang guru untuk membimbing murid belajar, bekerja sama dengan komite sekolah untuk menambah jam ngajar dengan dibayar insentif yang seimbang dan melakukan evaluasi terhadap murid tentang kekurangan terhadap suatu mata pelajaran.
Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Target kelulusan 100% membuat murid dan guru tidak bisa sedikit santai dalam mengikuti proses pembelajaran. Peranan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sangatlah penting sebab dapat mempengaruhi berhasilan atau tidaknya mutu pendidikan itu sendiri. Perlu dipahami bahwa bagian dari peran kepala sekolah dapat diklasifikasikan ke dalam dua aspek pokok, yaitu pekerjaan dibidang administrasi sekolah dan pekerjaan yang berkenaan dengan pembinaan professional pendidikan. Dalam hal ini, peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yang meliputi perannya menjadi educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator.
1. Kepala Sekolah Menjadi Educator
Yaitu kepala sekolah bertugas untuk membimbing guru, tenaga kependidikan, murid, mengikuti perkembangan iptek, dan memberi teladan yang baik. Untuk menciptkan iklim sekolah yang kondusif diperlukan kerjasama atau hubungan yang harmonis antara seluruh warga sekolah dan tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah semata. Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja menjadi educator, khususnya dalam peningkatan kinerja menjadi educator, khususnya dalam peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi belajar peserta didik adalah mengikutsertakan guru-guru dalam pendidikan lanjutan dengan cara mendorong para guru untuk memulai kreatif dan berprestasi.
2. Kepala Sekolah Menjadi Manager
Yaitu mempunyai fungsi menyusun perencanaan, mengkoordinasikan kegiatan, melakukan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses pembelajaran, mengatur administrasi, dan mengatur tata usaha, murid, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan. Kepala sekolah menjadi manajer dituntut memiliki kesiapan untuk mengelola sekolah, kemampuan dan kemauan muncul manakala para pemimpin sekolah dapat membuka diri secara luas untuk menyerap sumber-sumber yang dapat mendorong perubahan manajerial.
Setiap pemimpin di lembaga pendidikan diharuskan mempunyai sebuah strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama, memberi kesempatan kepada para tenaga pendidikan untuk meningkatkan profesinya serta mendukung adanya keterlibatan seluruh tenaga kependidikan yang menunjang program sekolah. Sebab bila merujuk pada pandangan manajemen modern, kerjasama merupakan hal yang amat mendasar dalam sebuah organisasi.
3. Kepala Sekolah Menjadi Administrator
Adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas segala kelancaran segala pekerjaan dan kegiatan administrative di sekolahnya. Sebagai pemimpin dilembaga pendidikan yang menjadi administrasi, maka pendidikan perlu melengkapi wawasan kepemimpinan pendidikan dengan pengetahuan dan sikap yang antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk kebijakan pendidikan. Menjadi seorang administrator, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan mengembangkan semua fasilitas sekolah. Manajemen keuangan dapat diartikan menjadi tindakan pengurusan keuangan seperti pertanggung jawaban dan pelaporan.
4. Kepala Sekolah Menjadi Supervisor
Supervisor adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar, mana yang belum benar, dan mana pula yang tidak benar, dengan maksud agar tepat dengan tujuan memberikan pembinaan. Ada hubungan positif yang signifikan antara supervise kepala sekolah dan kepuasan kerja guru.
5. Kepala Sekolah Menjadi Leader
Yaitu kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang mendorong sekolah dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Sebab itu kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Buat mencapai tujuan itu, seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi dan menggerakkan sumberdaya sekolah dalam kaitannya dengan perencanaan dan evaluasi program sekolah, pembangan kurikulum, pembelajaran, pengelolaan ketenagaan, sarana dan sumber belajar, keuangan, pelayanan murid, hubungan sekolah dengan masyarakat, penciptaan iklim sekolah, dan menjadinya.
6. Kepala Sekolah Menjadi Innovator
Dalam melakukan peran dan fungsinya menjadi innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada keseluruhan guru disekolah dan mengembangkan model-model pembelajaran inovatif. Maka dari itu, mengenai tugas dari seorang kepala sekolah menjadi inovator bisa tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integrative, rasional dan objektif, keteladanan, disipilin, serta adaptable dan fleksibel.
Kepala sekolah menjadi motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Sebab kepala sekolah meyakini dengan kemampuan membangun motivasi yang baik akan membangun dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja, sehingga bawahannya mampu berkreasi demi mewujudkan mutu pendidikan yang baik pula. Keahlian seorang kepala sekolah dalam membangun motivasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan yang baik pula.
Kompetensi seorang pemimpin suatu lembaga pendidikan dalam membangun motivasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan sebab dikolaborasikan dengan kinerja guru. Dalam hal ini, cara memimpin seorang kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Dalam hal ini, keputusan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas perannya menjadi edukator kelulusan murid antara lain: melaksanakan proses belajar mengajar secara rutinitas, penilaian secara rutinitas, mengadakan belajar tambahan, melaksanakan kegiatan Try Out.
Kesulitan–kesulitan yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kelulusan murid adalah: Pendanaan, Sumber daya Manusia, Kurangnya motivasi murid untuk mengikuti kegiatan belajar tambahan, Murid kurang serius mengikuti kegiatan belajar tambahan. Mengenai usaha yang dilaksanakan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas kelulusan murid, antara lain: membuat kartu control murid/siswi yang ikut kegiataan les sore, memotivasi murid akan pentingnya kegiatan belajar lebih, kemudian menjadikan program pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan kondusif, menggalang dana dari wali murid.